Padang Panjang (Khittahnews)-- Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Sumatra Barat, Hendri Navigator, S.Ps.I.,M.M melantik Dr. Derliana, MA menjadi Mudir Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang. Pelantikan yang dilakukan dihadapan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Barat ini merupakan periode kedua bagi Derliana dalam memimpin Pesantren yang didirikan oleh Buya HAMKA tersebut. Kamis (07/09).
Bertempat di Aula Buya AR Sutan Mansur, kegiatan tersebut dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Walikota Padang Panjang yang diwakili Staf Ahli Nofriyanti, Ketua Badan Pembina Pesantren Kauman Drs. H. Apris, MM beserta anggota, Kepala Kantor Kementerian Agama H. Alizar, MA. Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Sumatra Barat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padang Panjang, Batipuh, X Koto (Pabasko), Pimpinan Daerah Aisyiyah Pabasko, Pimpinan Organisasi Otonom Muhammadiyah Pabasko, Pimpinan Pesantren yang ada di Padang Panjang.
Baca juga: Jelang satu Abad Pontren Kauman, target 2500 Santri
Dr. Zaim Rais selaku PWM Sumatra Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa beban besar kedepannya adalah bagaimana meningkatkan program pendidikan pesantren KAUMAN agar lebih diminati dan kepercayaan masyarakat semakin kuat.
Dr. Zaim Rais selaku PWM Sumatra Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa beban besar kedepannya adalah bagaimana meningkatkan program pendidikan pesantren KAUMAN agar lebih diminati dan kepercayaan masyarakat semakin kuat.
"Tugas berat ke depan adalah meningkatkan lagi kualitas pendidikan sehingga kuantitas semakin besar pula. Tapi kami percaya Mudir dan kawan-kawan bisa menunjukkan itu semuanya. Terbukti untuk tahun pelajaran sekarang diantara 9 pesantren Muhammadiyah Sumatra Barat, pesantren KAUMAN menjadi pesantren yang paling diminati oleh masyarakat dan itu sangat membanggakan bagi kami," ujarnya.
Ditambahkannya bahwa kedepan struktur yang telah dilantik hari ini mesti lebih gesit lagi dalam program-programnya. Ia juga mengharapkan agar tidak berpuas diri dengan pencapaian hari ini karena jika terlena dengan keadaan sekarang, bukan tidak mungkin pencapaian yang diraih hari jni akan dikejar oleh pondok pesantren lainnya.
"Tolong jangan cepat berpuas hati, jalan masih panjang. Kompetitor kita banyak. Mereka tentu saja akan mencoba mengejar keberhasilan kita. Jangan sampai terjebak dengan masalah-masalah yang tidak prinsip. Masalah yang menguras energi berlebih tetapi tidak membawa perkembangan bagi laju pesantren kita. Hal yang perlu dipikirkan saat ini bagaimana target-target capaian terealisasikan dengan baik," tegasnya.
Buya Zaim juga menambahkan bahwa jika hari ini ada yang bertanya apa tantangan sekarang, itu sangat mudah tetapi yang susah itu adalah apa yang dibutuhkan. Karena skala prioritas kebutuhan sangat menguras energi dan pemikiran. Tentu saja menurutnya pimpinan pesantren punya trik dan strategi dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Sementara itu, Kakan Kemenag Kota Padang Panjang, Drs. Alizar, M.A menyebutkan bahwa jabatan tidak akan diberikan begitu saja kepada seseorang, tanpa proses dan tahapan. Hal itu sudah dilakukan Muhammadiyah. Tinggal bagaimana sebagai pemegang amanah menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Selama ini sebutnya Derliana sudah menunjukkan kinerja yang baik, secara administrasi kementrian agama maupun sebagai kader persyarikatan.
"Selamat menunaikan amanah tugas kepada mudir dan wakil mudir periode kedua ini. Saya melihat sejak Derliana diamanahkan menjadi kepala MAS Kulliyatul Muballighien sampai menjadi Mudir Pontren KAUMAN, terjadi geliat yang sangat luar biasa. Tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas. Kedepan harapan kita dari kemenag mesti ditingkatkan lagi," harapnya.
Sementara itu, pihak pemerintahan kota Padang Panjang yang diwakili oleh staf ahli bidang pemerintahan, Hukum dan Politik, Novriyenti menjelaskan bahwa sebagai pemerintahan daerah akan terus mendorong setiap program-program pendidikan di Pondok Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang. Ia menjelaskan bahwa kesinambungan pondok pesantren ditentukan oleh pengelolaan pesantren beserta dengan keberadaan mudir dan jajarannya.
"Tantangan pondok pesantren kedepan adalah bagaiman mendesain pendidikan yang ditunjang dengan ragam pengetahuan umum, sehingga santri dapat memilihi ilmu yang seimbang. Melakukan adaptasi dengan perkembangan zaman adalah hal yang substansisal dan fundamental. Kami yakin santri KAUMAN menjadi cendekia muslim dimasa depan," ujarnya.
Derliana, dalam pidato iftitahnya mengawali masa tugas menyebutkan, bahwa pada periode 2019-2023, merupakan pondasi pengembangan pesantren ini sudah berhasil didirikan dengan kokoh. Berbagai prestasi yang prestisius telah berhasil ditorehkan. Kedepan beliau bertekad akan lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dari segala lini yang ada di Pesantren ini.